Selasa, 19 November 2013

feature



feature
Keluarga petualang

Keluarga, keluarga merupakan hal terpenting di dalam hidup setiap manusia. Di dalam keluarga terdiri dari ayah, ibu, kakak,adik,keponakan,sepupu,paman,bibi,nenek,dan kakek. Di dalam hidup ini kita tidak hidup dalam kesendirian keluarga lah yang menjadi teman terbaiku. Aku mempunyai keluarga yang bisa dibilang tentram walau sering kali ada sedikit pertengkaran. Mereka sungguh sangat amat berharga bagiku dan hidupku. Walau terkadang di antara kami terjadi perselisihan itu tidak menjadi masalah untuk aku.

Aku dan keluarga ku terbilang sangat dekat, suatu hari kami sekeluarga merencanakan sebuah perjalanan yang terbilang akan menjadi petualangan bagi kami. Semua rencana ini diadakan oleh kakak kedua ku yang terbilang lumayan tampan. Dia merencanakan sebuah perjalanan ke sebuah pantai yang jarang di jajahi oleh masyarakat kota, karena pantai ini terletak di antara gunung. Pantai ini di kenal dengan pantai kiluan.

Setelah itu aku dan keluargaku bersiap untuk pergi kesana, pada saat yang bersamaan ii ku datang dan juga ikut bergabung.ii adalah sebutan untuk tante ku dan Saat terhempit kami langsung bergegas mencari mobil carteran, tepat jam 9 malam akirnya kiu-kiu adalah pangilan untuk paman ku akhirnya mendapatkan mobil carterannya. Kemudian ibu ku mulai mempersiapkan makanan untuk bekal kami di dalam perjalanan nanti.

Perjalanan menuju pantai kiluan sangat lah panjang sekitar 4 jam dari pusat kota. Akhirnya koko adalah pangilan untu kakak laki-laki ku menyarankan agar kami berangkat tepat di jam 01.00 pagi. Hal ini kami lakukan agar kami dapat sampai tepat waktu sehingga kami dapat melihat keindahan alam pantai ini dan juga dapat melihat lumba-lumba disana.

Tepat jam 01.00 pagi kami memulai perjalanan dan kami berpamitan dengan ayah ku yang kebetulan tidak bisa ikut karena besok dia bekerja. Setelah berpamitan kami bergegas, di dalam mobil pertama berisi aku,ibu ku, koko ku, cici adalah pangilan untuk kakak perempuan ku,dan si pesek. Si pesek adalah panggilan ku untuk keponakan kecil ku yang bernama olin.

Di dalam perjalanan tak tertahan mata pun terlelap seketika. saat aku buka mata ku, aku merasa berada di hutan belantara yang tak berpenghuni. Ternyata itu memang rute yang harus kami lewati untuk menuju kesana. Di dalam mobil aku menenggok kiri dan kanan yang gelap gulita. Seketika mobil pun berjalan perlahan dan tergoncang, kemudian aku pun melihat kedepan dengan terkejut nya tanjakan tinggi dengan lubang dalam pun menghampiri perjalanan kami.

Sebelumnya kami juga mendengar berita bahwa jalanan yang di tempuh sangatlah sulit dan juga rusak. Nyatanya sama persis,bebatuan besar lubang disana sini pun menghujam mobil kami. Seketika kami terguncang dan cici ku yang saat itu tertidur akhirnya terbangun karena guncangan yang mengangu tidur kami.

Setelah lama kami berjalan akhirnya tugu besar bertuliskan selamat datang di pantai kiluan kami lalui, ini menandakan perjalanan kami sebentar lagi terbayarkan. Beberapa saat kemudian kami sampai di pedesaan yang merupakan rumah penduduk di daerah pantai kiluan tersebut. Disana kami keluar dari mobil dan mereganggkan tubuh karena perjalanan yang cukup jauh. Kemudian kami menyewa perahu kecil dan menyebrang ke pulau di sebrang. Saat itu cuaca masih gelap, yah itu karena waktu menunjukan pukul 05.00 pagi.

Setelah sampai di pulau, kesabaran kami terbayarkan pantai indah jernih dengan lapisan air laut dari biru muda,biru tua,dan biru pekat pun kami pandangi, udara sejuk pun kami hirup. Seketika mata kami langsung segar dan kami memulai kegiatan kami yaitu berfoto dan bermain air laut. Setelah jam menujukan pukul 06.00 aku dan koko ku memutuskan untuk melihat lumba-lumba. Di perjalanan aku terombang ambing di tengah laut yang berbatasan dengan samudera. Kami dan si pengendara kapal berputar untuk mencari lumba-lumba. Tetapi kami belum beruntung karena kami terlalu lamban sehingga lumba-lumba pun tidak ada di tempat biasanya.

Setelah larut akhirnya kami bergegas pulang, di tengah perjalanan kami mendapatkan kesulitan tanjakan tinggi dan terjal beserta lubang pun menghentikan mobil kami. Seketika aku dan keluarga ku panik karena di pinggiran jalan tersebut jurang dalam. Dalam hati kami was-was, akan tetapi kami dapat terbebas dari kesulitan itu. Dengan melalui jalan yang sama dan waktu yang sama akhirnya kami sampai di rumah .

Keluarga sangatlah penting begitu juga dengan petualangan. Itu lah yang menjadi cerita kami dan petualangan yang menakjubkan tapi mendebarkan hingga saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar