feature
Keluarga petualang
Keluarga, keluarga merupakan hal terpenting di dalam hidup
setiap manusia. Di dalam keluarga terdiri dari ayah, ibu,
kakak,adik,keponakan,sepupu,paman,bibi,nenek,dan kakek. Di dalam hidup ini kita
tidak hidup dalam kesendirian keluarga lah yang menjadi teman terbaiku. Aku mempunyai
keluarga yang bisa dibilang tentram walau sering kali ada sedikit pertengkaran.
Mereka sungguh sangat amat berharga bagiku dan hidupku. Walau terkadang di
antara kami terjadi perselisihan itu tidak menjadi masalah untuk aku.
Aku dan keluarga ku terbilang sangat dekat, suatu hari kami
sekeluarga merencanakan sebuah perjalanan yang terbilang akan menjadi
petualangan bagi kami. Semua rencana ini diadakan oleh kakak kedua ku yang
terbilang lumayan tampan. Dia merencanakan sebuah perjalanan ke sebuah pantai
yang jarang di jajahi oleh masyarakat kota, karena pantai ini terletak di
antara gunung. Pantai ini di kenal dengan pantai kiluan.
Setelah itu aku dan keluargaku bersiap untuk pergi kesana,
pada saat yang bersamaan ii ku datang dan juga ikut bergabung.ii adalah sebutan untuk tante ku dan Saat terhempit
kami langsung bergegas mencari mobil carteran, tepat jam 9 malam akirnya
kiu-kiu adalah pangilan untuk paman ku akhirnya mendapatkan mobil carterannya. Kemudian ibu ku mulai mempersiapkan
makanan untuk bekal kami di dalam perjalanan nanti.
Perjalanan menuju pantai kiluan sangat lah panjang sekitar 4
jam dari pusat kota. Akhirnya koko adalah pangilan untu kakak laki-laki ku menyarankan agar kami berangkat tepat di
jam 01.00 pagi. Hal ini kami lakukan agar kami dapat sampai tepat waktu
sehingga kami dapat melihat keindahan alam pantai ini dan juga dapat melihat
lumba-lumba disana.
Tepat jam 01.00 pagi kami memulai perjalanan dan kami
berpamitan dengan ayah ku yang kebetulan tidak bisa ikut karena besok dia
bekerja. Setelah berpamitan kami bergegas, di dalam mobil pertama berisi aku,ibu
ku, koko ku, cici adalah pangilan untuk kakak perempuan ku,dan si pesek. Si pesek adalah panggilan ku untuk keponakan
kecil ku yang bernama olin.
Di dalam perjalanan tak tertahan mata pun terlelap seketika.
saat aku buka mata ku, aku merasa berada di hutan belantara yang tak
berpenghuni. Ternyata itu memang rute yang harus kami lewati untuk menuju
kesana. Di dalam mobil aku menenggok kiri dan kanan yang gelap gulita. Seketika
mobil pun berjalan perlahan dan tergoncang, kemudian aku pun melihat kedepan
dengan terkejut nya tanjakan tinggi dengan lubang dalam pun menghampiri perjalanan
kami.
Sebelumnya kami juga mendengar berita bahwa jalanan yang di
tempuh sangatlah sulit dan juga rusak. Nyatanya sama persis,bebatuan besar
lubang disana sini pun menghujam mobil kami. Seketika kami terguncang dan cici
ku yang saat itu tertidur akhirnya terbangun karena guncangan yang mengangu
tidur kami.
Setelah lama kami berjalan akhirnya tugu besar bertuliskan
selamat datang di pantai kiluan kami lalui, ini menandakan perjalanan kami
sebentar lagi terbayarkan. Beberapa saat kemudian kami sampai di pedesaan yang
merupakan rumah penduduk di daerah pantai kiluan tersebut. Disana kami keluar
dari mobil dan mereganggkan tubuh karena perjalanan yang cukup jauh. Kemudian kami
menyewa perahu kecil dan menyebrang ke pulau di sebrang. Saat itu cuaca masih
gelap, yah itu karena waktu menunjukan pukul 05.00 pagi.
Setelah sampai di pulau, kesabaran kami terbayarkan pantai
indah jernih dengan lapisan air laut dari biru muda,biru tua,dan biru pekat pun
kami pandangi, udara sejuk pun kami hirup. Seketika mata kami langsung segar
dan kami memulai kegiatan kami yaitu berfoto dan bermain air laut. Setelah jam
menujukan pukul 06.00 aku dan koko ku memutuskan untuk melihat lumba-lumba. Di perjalanan
aku terombang ambing di tengah laut yang berbatasan dengan samudera. Kami dan
si pengendara kapal berputar untuk mencari lumba-lumba. Tetapi kami belum
beruntung karena kami terlalu lamban sehingga lumba-lumba pun tidak ada di
tempat biasanya.
Setelah larut akhirnya kami bergegas pulang, di tengah
perjalanan kami mendapatkan kesulitan tanjakan tinggi dan terjal beserta lubang
pun menghentikan mobil kami. Seketika aku dan keluarga ku panik karena di
pinggiran jalan tersebut jurang dalam. Dalam hati kami was-was, akan tetapi
kami dapat terbebas dari kesulitan itu. Dengan melalui jalan yang sama dan
waktu yang sama akhirnya kami sampai di rumah .
Keluarga sangatlah penting begitu juga dengan petualangan. Itu
lah yang menjadi cerita kami dan petualangan yang menakjubkan tapi mendebarkan
hingga saat ini.